Akuratmpo gif Cuanmpo gif Akuratpoker gif

Tradisi Kejam Terhadap Hewan Di Berbagai Negara


Sweet Panda - Undang-undang yang mengatur tentang kekerasan dan penyiksaan terhadap hewan sepertinya tidak berlaku di beberapa negara. Seakan kembali ke peradaban barbar, banyak tradisi kejam memperlakukan hewan  yang masih bisa kita temukan hingga saat ini.

Bukan di negara terbelakang, tapi negara-negara maju yang dianggap telah berperadaban tinggi seperti Spanyol, Cina, Vietnam, Italia, Belgia dan masih banyak lagi yang tetap melangsungkan festival tahunan untuk mempertontonkan hewan-hewan malang dibunuh dan disiksa demi sebuah hiburan manusia. Dari dulu sampai sekarang tradisi mereka ini tidak pernah berubah. Mereka mengatakan bahwa ini semua demi untuk mempertahankan tradisi dan adat istiadat peninggalan nenek moyang mereka.

Berikut 7 tradisi kejam terhadap hewan di berbagai negara :

1. Ritual Sadis Membelah Babi di Vietnam


Menjelang akhir tahun, warga Desa Nem Thuong di Provinsi Bac Ninh, Vietnam selalu menggelar ritual sadis yaitu membelah babi jadi dua, untuk persembahan Dewa Doan Thuong, sang penjaga desa mereka. Tak hanya dipenuhi masyarakat lokal saja, ribuan warga dari berbagai daerah juga menyempatkan diri untuk menghadiri ritual aneh tersebut.

Prosesi memotong babi ini sangatlah kejam, beberapa babi berukuran besar akan diikat kaki dan tangannya terlebih dahulu. Kemudian sang algojo membawa sebuah golok panjang dan setelah dibacakan mantra oleh ketua adat, ia pun langsung menghujamnya tepat dibagian dada sampai terbelah menjadi dua.

Setelah itu warga yang sudah berkumpul akan segera berebutan sambil bersorak-sorai kesenangan, mencelupkan uang mereka ke darah babi tersebut. Hal ini diyakini penuh oleh mereka sampai sekarang, bahwa darah babi yang dipersembahkan dalam ritual, bisa mendatangkan nasib baik, keberuntungan serta hasil panen melimpah di tahun yang akan datang.

2. Membakar Wajah Banteng


Berbicara mengenai banteng, tentu saja kita langsung teringat dengan Spanyol yang dijuluki sebagai negeri Matador ini. Tapi sayangnya, dari berbagai festival banteng yang sangat menarik di Spanyol. Ada sebuah tradisi menyiksa binatang yang masih dilakukan sampai kini oleh warga desa Medinaceli.

Dalam tradisi tahunan tersebut, mereka akan melumuri wajah banteng dengan tar dan kemudian membakarnya. Tradisi kejam yang bernama Toro Jubilo ini dilakukan di alun-alun kota, dan banteng yang sudah terbakar wajahnya, ia akan lari kesakitan mengejar orang-orang disekitarnya.

Tak jarang, banteng-banteng malang ini akan berakhir nasibnya dengan kondisi mata buta ataupun wajah setengah hancur akibat menabrak dinding kota.

3. Menyiksa Keledai


Selain tradisi Toro Jubilo, ada juga tradisi Pero Palo di Spanyol yang menggunakan hewan sebagai objek hiburan. Tradisi ini berawal dari kisah jaman dahulu, saat warga Villanueve de la Vera menangkap basah seorang pelaku pemerkosa, kemudian mereka menyiksanya sambil diarak keliling desa, dan selanjutnya si pemerkosa tersebut dieksekusi mati.

Kebudayaan aneh ini masih terus dilakukan hingga sekarang dengan pelaku penggantinya, yakni Keledai. Hewan malang tak berdosa ini diarak sambil disiksa sepanjang perjalanan. Para penduduk desa akan memukul, melempari batu, atau menyulut petasan di kaki keledai tersebut hingga si keledai mati karena tak kuat menahan kesakitan.

Begitu kejamnya mereka memperlakukan keledai seperti pelaku pemerkosaan saja. Sampai pernah dilaporkan pada tahun 2014 lalu, ada seorang penonton yang menembak keledai ketika sedang diarak warga dengan senjata shotgun.

4. Memutar Anjing Seperti Gasing


Brodilovo adalah sebuah desa terpencil di bagian tenggara Bulgaria. Di sini, penduduk desa sangat takut pada penyakit rabies yang biasa ditularkan oleh anjing.

Oleh karenanya, mereka memiliki tradisi yang telah dilakukan selama berabad-abad untuk menangkal penyakit tersebut. Ritual aneh ini dilakukan dengan cara memutar anjing, seperti permainan gasing dengan menggunakan tali.

Tubuh anjing itu tergantung di atas sungai kecil. Ritual ini biasanya dilakukan setahun sekali dan diyakini dapat membantu menjauhkan penyakit rabies dari anjing-anjing itu.

Karena terus diputar, anjing-anjing itu akan jatuh ke bawah sungai. Penduduk desa akan menyediakan sebuah jaring untuk menangkap tubuh anjing tersebut ketika jatuh sungai dan kemudian membantu mereka untuk keluar dari air. Kedengarannya sangat kejam, bukan?

Tradisi itu akhirnya dilarang oleh hukum pada tahun 2006, setelah mendapat tekanan dari media internasional pada tahun 2005. Namun, itu tampaknya tidak berpengaruh pada penduduk setempat. Mereka tetap melanjutkan praktik kejam tersebut sama seperti sebelumnya.

Ritual aneh ini akhirnya dihentikan tahun lalu ketika anggota Animal Rights Sofia menjaga tepian Sungai Veleka untuk memastikan bahwa penduduk setempat menaati hukum tersebut.

5. Bergelantungan Menggunakan Leher Angsa


Tidak hanya sampai di situ, warga desa Lekeito di Spanyol masih memiliki tradisi bodoh yang tetap mereka lestarikan lebih dari 352 tahun, yakni memperlakukan Angsa secara tidak wajar. Tradisi bodoh tersebut dinamakan Festival Santo Pelindung, dimana seekor angsa akan di ikat pada sebuah tali diatas sebuah kolam. 

Kemudian para peserta akan bergelantungan dileher angsa tersebut, siapa yang bisa bertahan paling lama dialah sang pemenangnya. Mirisnya, dalam festival tersebut, banyak sekali angsa-angsa malang yang harus putus kepalanya akibat tak kuat menahan berat tubuh dari manusia-manusia bodoh.
Untungnya, setelah dikecam keras oleh para aktivis pelindung hewan, tradisi yang mengatasnamakan agama (padahal tak jelas asal-usulnya) tersebut sudah jauh lebih berperikemanusiaan, yakni sudah menggunakan angsa mati dan bukan angsa yang masih hidup lagi.


6. Melempar Kambing dari Atas Menara


Negara Spanyol masih punya tradisi kejam terhadap hewan lainnya. Inilah tradisi yang dilakukan saat perayaan festival The San Vicente de Martir yang dilakukan di Desa Manganeses de la Polvorosa. 

Dalam tradisi yang satu ini, para warga akan berkumpul dan merayakan festival tersebut dengan melempar kambing dari atas menara. Para warga tidak khawatir tentang keadaan kambing yang mereka lempar itu karena menurut kepercayaan mereka, kambing akan tetap hidup dan tidak akan lumpuh atau cedera sedikit pun.

Karena sadisnya tradisi melempar kambing ini, pemerintah Spanyol akhirnya melarang keras diadakannya festival tahunan tersebut sejak tahun 2002 lalu.

7. Festival Ukweshwama


Untuk mewujudkan rasa syukur kepada Dewa alias Tuhan, yang telah memberikan hasil panen melimpah, suku pedalaman Zulu di Afrika Selatan pasti akan merayakannya dengan mengadakan Festival Ukweshwama. Dalam perayaan tersebut seekor banteng akan dilepaskan ditengah-tengah kerumunan penduduk di sebuah lapangan luas. 

Selanjutnya banteng itu akan disiksa ramai-ramai selama lebih dari 1 jam sampai mati. Tanpa rasa kasihan sedikitpun, si banteng yang malang akan dirobek lidahnya, dicongkel matanya serta kelaminnya dipotong-potong. 
Sudah beberapa kali para aktivis perlindungan hewan diseluruh dunia mengecam praktik kejam tersebut. Namun sampai sekarang tradisi kejam ini masih bisa kita jumpai. Alasan pemerintah Afrika Selatan melegalkan hal itu karena ini dianggap sebagai tradisi kebudayaan Suku Zulu.



Share:

No comments:

Blinking Cute Box Panda
Banner CuanMPO

Social

Labels

Aneh (7) Electronic (2) Hot (5) Internasional (6) Lifestyle (11) Lucu (2) Music (1) Nasional (1) Politik (2) Sport (3) Story (1) Unik (9)

Recent Posts